SYAHWAT DAPAT MEMBUAT KITA MELAKUKAN KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
MOrang berzina, membunuh, mencuri itu disebabkan karena syahwat. Orang korupsi, merampok, memanipulasi,itu karena dorongan syahwat. Ada pula orang berbeda pendapat dan berselisih hingga bermusuhan karena syahwat. Bahkan boleh jadi ada orang bertausiyah, menyalahkan orang lain dengan penuh syahwat.
Syahwat adalah hawa nafsu atau nafsu atau juga bisa sebagai sebuah keinginan yang dimiliki oleh setiap manusia dan hewan. Namun Allah SWT selain memberi manusia syahwat, juga memberikan sebuah akal dan ilmu. Dengan akal, syahwat manusia akan membawa kebaikan kepada setiap makhluk hidup. Namun tanpa akal dan pikiran syahwat akan memberikan manusia kejalan kesesatan seperti yang tercantum dalam sebuah ayat yang memiliki arti orang sesat menggunakan haawa nafsunya tanpa akal dan ilmu sehingga tidak dapat ditolong ( QS al-Rum 29 )
Dengan demikian, barang siapa yang akalnya mengikuti syahwatnya maka ia akan sesat dan setara dengan hewan bahkan lebih buruk. Sedangkan jika syahwatnya mengikuti akalnya maka bisa jadi ia lebih mulia dari malaikat.
Ketika seseorang sedang berzina, memperkosa, membunuh, dan mencuri, sesungguhnya ia sedang dipimpin oleh syahwatnya dan kehilangan imannya. Karena meninggalkan imannya maka ia kehilangan akalnya. Berarti seseorang yang beriman adalah seseorang yang memiliki dan menggunakan akalnya, sedangkan seorang pezina, pencuri, dan yang lainnya itu hilang akalnyasehingga menjadi bodoh seperti hewan atau bahkan lebih buruk.
Agama islam dan iman merupakan sebuah jalan lurus. Apa yang dibuat oleh hawa nafsu bisa jadi dikarenakan olleh pemikirannya sendiri. Hal ini terbukti pada ilmuan, cendikiawan yang menggunakan syahwatnya atau hawa nafsunya untuk mencaci maki saudaranya, menghujat agama dan sebagainya.
Suatu hal yang dilarang dalam islam ketika bepikir adalah berpikir yang mengikuti syahwatnya. Sebab mengikuti hawa nafsu akan menyesatkan manusia dari jalan Allah. ( QS. Shaad :26 )
Jadi kita sebagai umat musilim janganlah kita pernah mengikuti syahwat kita tetapi buatlah syahwat kita yang mengikuti kita, akal kita sehingga kita dapat membuat syahwat tersebut menjadi suatu kebaikan seperti menolong seseorang ketika kesulitan atau membuatnya mengarah ke kebajikan dan dapat membuat kita menjadi taat kepada Allah SWT.
Dan kita dapat mengatasi syahwat tersebut dengan sebuah kesabaran karena dengan kesabaran kita dapat menahan syahwat kita serta dapat memperkuat iman kita.
Comments
Post a Comment